(0321) 322235 sman3mojokerto@yahoo.co.id
Senin, September 18, 2023
Uncategorized

Susun Program Kerja, SMA Negeri 3 Mojokerto Hadirkan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Mojokerto

23views

Mojokerto – Mengawai tahun pembelajaran 2021/2022, SMA Negeri 3 Mojokerto pada selasa (27/07/21) menggelar Workshop review KTSP, menyusun program kerja dan pengembangan strategi pembelajaran dengan menghadirkan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Mojokerto, Kresna Herlambang.

Kepala SMA Negeri 3 Mojokerto, Drs. Nurhidayat M.M.Pd menyatakan bahwa persiapan untuk pembelajaran daring yang diterapkan dalam pembelajaran tahun ajaran baru di SMA Negeri perlu persiapan dengan matang. Selain pembelajaran daring, juga pembelajaran dengan tatap muka terbatas akan diterapkan sesuai dengan kondisi yang memungkinkan.

“Di SMA Negeri 3, sebelum pandemi naik, juga sudah menerapkan pembelajaran tatap muka tak terbatas, sesuai dengan hasil studi banding sekolah sekolah yang menerapkan. Namun ketika pandemi naik, maka pembelajaran full daring hingga saat ini” terang Drs. Nurhidayat M.M.Pd

Tidak menutup kemungkinan, masih kata Kepala SMA Negeri 3 Mojokerto itu, akan diterapkan pembelajaran tatap muka terbatas lagi. Hal ini bergantung pada situasi dan kondisi.

Menanggapi pernyataan Drs. Nurhidayat M.M.Pd, Kresna Herlambang, M.Pd, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Mojokerto menyampaikan sangat memahami situasi dan kondisi yang dialami oleh SMA Negeri 3 Mojokerto. Hal ini juga dialami sendiri oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Mojokerto yang mengajukan pembelajaran tatap muka kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, tetapi belum ada tanggapan. Hal ini juga dikarenakan situasi dan kondisi. Lebih lebih dengan diberlakukannya PPKM yang diperpanjang.

“Betapa beratnya yang dialami dunia pendidikan. Untuk belajar, anak anak harus mau tidak mau dengan daring. Tapi mau tidak mau, ini tuntutan. Sebab kita tidak tahu kapan berakhirnya covid 19 ini” terang Kresna Herlambang.

Meskipun demikian, tidak menjadikan sekolah berhenti untuk bergerak. Seperti penyelenggaraan workshop yang digelar oleh SMA Negeri 3 Mojokerto, adalah bentuk kegiatan yang bagus menyusun program kerja. Lebih lebih dengan melibatkan stake holder, seperti komite sekolah. Kresna Herlambang berpesan, agar dalam penyusunan program kerja, harus menargetkan peningkatan kualitas pendidikan.

Program kerja harus disesuaikan dengan program kerja Menteri Pendidikan dengan Assesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survey Karakter dan Survey Lingkungan Belajar. Assesmen Kompetensi Minimum menekankan pada literasi membaca dan literasi angka. Literasi membaca tidak sekadar memiliki kemampuan membaca saja, tetapi mampu memahami konsep dibalik bacaan.

Sedang Survey Karakter, siswa dituntut untuk memiliki indikasi enam karakter yang dikenal dengan pelajar Pancasila. Indikator dari karakter pelajar Pancasila itu adalah berakhlak mulia, kreativitas, gotong royong, kebhinekaan global, bernalar kritis dan kemandirian.

Pesan terakhir dari Kresna Herlambang, bahwa ia ingin pendidikan di Mojokerto tetap maju dan berkembang walaupun kelak, ia sudah tidak memimpin lagi menjadi Kepala Cabang dinas Pendidikan Mojokerto.

“Sebelum saya buka workshop ini, sekalian saya pamit, bulan agustus saya akan purna. Tetapi jangan sampai silaturahmi kita terputus” ucap Kresna Herlambang M.Pd.

Leave a Response