
Salah satu murid dari SMA Negeri 3 Kota Mojokerto telah meraih penghargaan sebagai Ikon Batik Indonesia 2022 dalam ajang Festival Model Batik Indonesia Season II Tahun 2022. Anjali Aulia Putri Jusworo merupakan gadis kelahiran Kota Mojokerto pada tanggal 9 Maret 2005. Sebelum bersekolah di SMAN 3 Kota Mojokerto, ia pernah menempuh pendidikan di TK Pembina selama 2 tahun lalu melanjutkan pendidikannya di SD Negeri Magersari 2 selama 6 tahun, dan menempuh pendidikan di SMP Negeri 7 kota Mojokerto selama 3 tahun. Sedari kecil ia bercita-cita menjadi seorang Pramugari atau Tentara wanita sehingga dengan harapan ia menekuni bidang permodelan dan olahraga, Anjali bisa mencapai cita-citanya tersebut.

Ia tertarik pada dunia fashion sejak kecil karena setiap hari melihat seorang model di tempat agency ibunya bekerja, dan selain itu ibunya juga adalah pragawati pada masa mudanya. Hingga kini Anjali meneruskan hobi ibunya sekaligus cita-cita ibunya tersebut. Ia mengawali karirnya dengan mengikuti perlombaan Gus dan Yuk Cilik Kota Mojokerto tahun 2008. Banyak sekali prestasi yang diperoleh Anjali selain dunia fashion seperti, olahraga, dance, dan lain-lainnya. Namun dunia fashion inilah yang paling lama Anjali tekuni, yaitu sejak ia berumur 2,5 tahun hingga saat ini dan memperoleh paling banyak prestasi. Salah satunya menjadi pemenang Icon Batik Indonesia tahun 2022 kemarin.

Anjali berjuang sangat keras untuk memperoleh penghargaan sebagai pemenang Icon Batik Indonesia tahun 2022 yang diselenggarakan di Jakarta kali ini. Pada perlombaan ini, Anjali bersaing dengan semua model yang berasal dari berbagai pulau di Indonesia. Tentu saja sangat berat baginya untuk meraih nominasi, seperti saat wawancara kemarin, Anjali berkata bahwa, “Bersaing di sini sangatlah berat, apalagi satu Indonesia jadi berbagai macam pulau berkumpul di Jakarta dan yang pastinya mereka juga ke Jakarta memakai audisi dan yang terpilih semua lawan pasti ada kelebihan dan kekurangan jadi bisa-bisanya kita menutupi kekurangan dan menjadikan kelebihan sebagai penutup kekurangan, yang namanya lawan semua berat dan tidak ada yang mudah tapi lebih lagi kalau kita tidak menggerakkan diri kita sendiri menjadi yang lebih baik.”
Kesan yang didapat Anjali pada perlombaan kali ini sangatlah berbeda dengan perlombaan yang Ia lakukan sebelumnya. katanya “Perbedaannya pasti ada sebelumnya lebih terkesan menarik cuman yang lomba di Jakarta ini bukan saja menarik tapi menantang jadi perlombaan semua menurut saya menarik tergantung diri sendiri mau niat atau tidak yang namanya menarik tidak bisa dipaksa juga, kalaupun kita di bidang tersebut tapi tekad dan niat kita ga ada, gak akan berhasil.”
Selain berprestasi dan berhasil memenangkan lomba Icon Batik Indonesia Tahun 2022, Anjali juga memberikan motivasi bagi semua kaum generasi muda agar selalu mencintai dan melestarikan budaya-budaya yang ada khusus nya kain batik. Karena menurut nya dengan kita selalu melestarikan dan membanggakan budaya yang ada, budaya itu akan bisa dikenal seluruh daerah bahkan jenjang internasional.
penulis: Johan Damai Christian & Nisywa Aulia (Tim Jurnalistik Smaga)