sman3mojokerto@yahoo.co.id
(0321) 322235
Portal SMAGHA
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi dan Misi
    • Makna Wicesa Anggadha
  • Berita
  • Ekstrakurikuler
    • Musikalisasi Puisi dan Seni
  • Kontak
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi dan Misi
    • Makna Wicesa Anggadha
  • Berita
  • Ekstrakurikuler
    • Musikalisasi Puisi dan Seni
  • Kontak
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi dan Misi
    • Makna Wicesa Anggadha
  • Berita
  • Ekstrakurikuler
    • Musikalisasi Puisi dan Seni
  • Kontak
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi dan Misi
    • Makna Wicesa Anggadha
  • Berita
  • Ekstrakurikuler
    • Musikalisasi Puisi dan Seni
  • Kontak
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi dan Misi
    • Makna Wicesa Anggadha
  • Berita
  • Ekstrakurikuler
    • Musikalisasi Puisi dan Seni
  • Kontak
NEWS
Home Archive by Category "NEWS"

Category: NEWS

LombaNEWS

Siswa SMAGHA Raih Naskah Drama Terbaik Festival Literasi Peduli Pajak Daerah 2022

SMA Negeri 3 kota Mojokerto kembali membawakan prestasi yang membanggakan.  Novi Nafisatul Widad dan Ahmad Zaki Rafsanjani siswa kelahiran kota Mojokerto pada tanggal 10 Mei 2006 kini berhasil memperoleh prestasi, yaitu sebagai pemenang juara 2 drama dengan kategori naskah drama terbaik yang diselenggarakan oleh BPKDP. Perlombaan ini diselenggarakan dengan metode virtual atau dalam bentuk vidio dengan peraturan yang diberikan oleh pihak BPKDP adalah setiap peserta berisi 1-5 orang saja.  Ahmad Zaki Rafsanjani, atau yang akrab dipanggil Zaki ini adalah salah satu perwakilan yang mewakili SMA Negeri 3 kota mojokerto, walau masih berada dibangku pertama sekolah menengah atas, Zaki juga telah aktif dalam menekuni atau mengikuti kegiatan sekolah seperti inggris club dan juga olahraga volly.

Awal mula Zaki bisa mengikuti perlombaan tersebut adalah pada saat 8 maret 2022 Pak Reyhan selaku guru seni budaya di kelas nya yang mengajak untuk mengikuti perlombaan tersebut, dan akhirnya esok hari nya pun Zaki langsung melaksanakan take vidio. Dalam wawancara Zaki mengaku ada beberapa kesulitan yang harus di hadapi nya selama pembuatan vidio drama untuk perlombaan tersebut “Kalau dari saya pribadi kesulitannya itu ekspresi, penghayatan, sama chemistry.” begitu ucapnya saat di wawancara. Memperoleh juara 2 drama dalam kategori naskah drama terbaik ia merasa senang dan bersyukur, karena awal nya ia merasa tidak ada ekspetasi sama sekali akan memperoleh juara. Namun karena doa yang kuat dan usaha keras nya akhirnya ia berhasil memperoleh juara tersebut.

Dari prestasi yang ia dapat ia berharap bisa mendapatkan lebih banyak lagi untuk membanggakan keluarga serta SMA Negeri 3 kota mojokerto ini. Tak luput juga ia memiliki motivasi dengan lebih berani belajar hal baru agar ia bisa mendapatkan lebih banyak prestasi kedepannya.

Penulis: Nisywa A (Tim Jurnalistik Smaga)

Read More
sman3mjkrt Maret 19, 2022 0 Comments
beritaLombaNEWS

Prestasi Lagi! Anjali, Siswi SMAN 3 Pemenang Ikon Model Batik Indonesia 2022

Salah satu murid dari SMA Negeri 3 Kota Mojokerto telah meraih penghargaan sebagai Ikon Batik Indonesia 2022 dalam ajang Festival Model Batik Indonesia Season II Tahun 2022. Anjali Aulia Putri Jusworo merupakan gadis kelahiran Kota Mojokerto pada tanggal 9 Maret 2005.  Sebelum bersekolah di SMAN 3 Kota Mojokerto, ia pernah menempuh pendidikan di  TK Pembina selama 2 tahun lalu melanjutkan pendidikannya di SD Negeri Magersari 2 selama 6 tahun, dan menempuh pendidikan di SMP Negeri 7 kota Mojokerto selama 3 tahun. Sedari kecil ia bercita-cita menjadi seorang Pramugari atau Tentara wanita sehingga dengan harapan ia menekuni bidang permodelan dan olahraga, Anjali bisa mencapai cita-citanya tersebut.

Ia tertarik pada dunia fashion sejak kecil karena setiap hari melihat seorang model di tempat agency ibunya bekerja, dan selain itu ibunya juga adalah pragawati pada masa mudanya. Hingga kini Anjali meneruskan hobi ibunya sekaligus cita-cita ibunya tersebut. Ia mengawali karirnya dengan mengikuti perlombaan Gus dan Yuk Cilik Kota Mojokerto tahun 2008. Banyak sekali prestasi yang diperoleh Anjali selain dunia fashion seperti, olahraga, dance, dan lain-lainnya.  Namun dunia fashion inilah yang paling lama Anjali tekuni, yaitu sejak ia berumur 2,5 tahun hingga saat ini dan memperoleh paling banyak prestasi. Salah satunya menjadi pemenang Icon Batik Indonesia tahun 2022 kemarin.

Anjali berjuang sangat keras untuk memperoleh penghargaan sebagai pemenang Icon Batik Indonesia tahun 2022 yang diselenggarakan di Jakarta kali ini. Pada perlombaan ini, Anjali bersaing dengan semua model yang berasal dari berbagai pulau di Indonesia. Tentu saja sangat berat baginya untuk meraih nominasi, seperti saat wawancara kemarin, Anjali berkata bahwa, “Bersaing di sini sangatlah berat, apalagi satu Indonesia jadi berbagai macam pulau berkumpul di Jakarta dan yang pastinya mereka juga ke Jakarta memakai audisi dan yang terpilih semua lawan pasti ada kelebihan dan kekurangan jadi bisa-bisanya kita menutupi kekurangan dan menjadikan kelebihan sebagai penutup kekurangan, yang namanya lawan semua berat dan tidak ada yang mudah tapi lebih lagi kalau kita tidak menggerakkan diri kita sendiri menjadi yang lebih baik.”

Kesan yang didapat Anjali pada perlombaan kali ini sangatlah berbeda dengan perlombaan yang Ia lakukan sebelumnya. katanya “Perbedaannya pasti ada sebelumnya lebih terkesan menarik cuman yang lomba di Jakarta ini bukan saja menarik tapi menantang jadi perlombaan semua menurut saya menarik tergantung diri sendiri mau niat atau tidak yang namanya menarik tidak bisa dipaksa juga, kalaupun kita di bidang tersebut tapi tekad dan niat kita ga ada, gak akan berhasil.”

Selain berprestasi dan berhasil memenangkan lomba Icon Batik Indonesia Tahun 2022, Anjali juga memberikan motivasi bagi semua kaum generasi muda agar selalu mencintai dan melestarikan budaya-budaya yang ada khusus nya kain batik. Karena menurut nya dengan kita selalu melestarikan dan membanggakan  budaya yang ada, budaya itu akan bisa dikenal seluruh daerah bahkan jenjang internasional.

penulis: Johan Damai Christian & Nisywa Aulia (Tim Jurnalistik Smaga)

Read More
sman3mjkrt Maret 19, 2022 0 Comments
NEWS

Perempuan Inovatif dan Kebudayaan Digital

Perempuan ini terbilang paling muda jika dibandingkan dengan sederet budayawan lainnya. Umurnya masih 23 tahun, sedang budayawan lainnya, yang menggeluti dunia kebudayaan hampir rata rata sudah berumur. Seperti sosok budayawan multitalenta, yang akrab dipanggil Gus Mus, kini ia sudah menginjak umur 77 tahun. Begitupun dengan Emha Ainun Nadjib, Sujiwo Tedjo, KH. Zawawi Imron, Butet Kertaradjasa dan lain lain. Hampir semua tokoh budayawan itu sudah berumur tua.

Budayawan muda ini, terlahir pada 13 Februari 1998 yang bertempat di Kota Tebing Tinggi. Ia memiliki nama lengkap Cyntia Handy, kerap dipanggil Cyntia. Ia pindah ke Kota Mojokerto sejak berada di bangku SMP. Usai dari SMP TNH, ia ke SMA TNH. Dan menyelesaikan pendidikan sarajananya di S1 Psikologi Universitas Surabaya.

Cintya, sejak remaja sudah akrab dengan dunia kebudayaan. Meskipun ia tidak tergabung secara langsung, tetapi  sudah melakukan komunikasi dengan banyak komunitas untuk membangun dunia kebudayaan. Waktu kuliah, ia tergabung secara langsung dengan kegiatan yang berhubungan dengan kebudayaan, seperti menjadi duta wisata provinsi Jawa Timur.

Pengalaman dan pengetahuan yang mendalam tentang kebudayaan, menghantarkannya ia diamanahi untuk menjadi direktur di Museum Gubug wayang. Padahal kala ia menjadi direktur Museum Gubug Wayang, ia belum menyelesaikan pendidikan sarjananya.

Tentang hobynya menggeluti dunia kebudayaan, perempuan cantik ini, menuturkan bahwa ia sebenarnya tidak mempunyai bakat di bidang kesenian dan kebudayaan, tetapi mempunyai minat untuk pengembangan budaya lebih populer di masyarakat agar banyak yang aktif di dunia kebudayaan.

“Motivasi saya menekuni kebudayaan, agar dapat menjadikan kebudayaan sebagai ruang yang menarik bagi anak-anak bahkan membangun stigma bahwa kebudayaan dapat menjadi industri tersendiri,” tutur perempuan ini dalam menjelaskan motivasinya memasuki dunia kebudayaan.

Lebih jauh, sambil membetulkan posisi duduknya, Cyntia menjelaskan, agar kebudayaan bisa menjadi hal yang menarik bagi anak anak, maka ia memberikan konsep yang selama ini digelutinya di Museum Gubung Wayang.

Di Museum Gubug Wayang, selama pandemi ini, membuat inovasi dengan menampilkan sisi-sisi kebudayaan sebagai edukasi bagi masyarakat. Melalui media youtubenya yang bernama “Gubug Inovatif”, mereka membuat beberapa video yang menayangkan beberapa tarian tradisional seperti tari bajidor kahot, tari pendet, tari muang sangkal, tari zapin mandilingan, tari jejer jaran dhawuk, tari banjar kemuning, tari lenggang Surabaya, tari remo jombangan, tari mojang priangan, tari mayang rontek, dan tari bondan.

Tidak sekadar menampilkan tarian tradisional, di youtube “Gubug Inovatif” juga mengenalkan dunia keris. Seperti mengenal dasar-dasar tombak totog, mengenal wedung ron kenduru, mengenal keris brojol tubanan, mengenal keris leres mojopahit pamor ceprit, mengenal dasar-dasar keris pendowo uler lulut, mengenal wedung lawe saukel, mengenal keris kulit semongko era Tuban, mengenal kapak pethik, serta mengenal keris leres slewah.

Untuk mengenalkan wayang, dengan inovasi digital, “Gubug Inovatif” menayangkan beberapa dongeng yang menggunakan media wayang yang merupakan koleksi Museum Gubug Wayang. Seperti dongeng kancil dan buaya, dongeng kancil dan kerbau yang angkuh, dan dongeng kancil mencuri ketimun.

Pertunjukan wayang, meskipun menggunakan bahasa jawa, bahasanya tidak terlalu rumit untuk dimengerti. Juga disediakan subtitle berbahasa indonesia sehingga semua orang bisa mengerti dialog selama pertunjukan.

“Dunia kebudayaan saat ini harus mengikuti perkembangan era digitalisasi agar menarik minat remaja untuk menggandrungi dunia kebudayaan, karena itu juga salah satu cara agar kebudayaan tidak sirna di mata masyarakat.” tuturnya.

kebudayaan Indonesia, kata Cintya, memiliki potensi untuk mendatangkan dampak positif yang sangat beragam mulai dari sosial hingga ekonomi. Kebudayaan juga intisari dari ekonomi kreatif. Museum adalah awal yang tepat untuk menciptakan ekosistem bahwa budaya adalah sebuah industri yang menjanjikan bagi masa depan.

“Perlu waktu dalam mewujudkannya, tetapi ini adalah sebuah kepastian dalam hal potensi dan kemungkinan terwujudnya, tinggal sejauh mana gotong royong dalam mewujudkannya. Sebab budaya tidak berbicara tentang aku, tetapi berbicara tentang kita,” tambahnya.

Dunia kebudayaan saat ini harus menyetarakan dengan perkembangan zaman, karena untuk meningkatkan minat masyarakat dengan dunia kebudayaan, salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan digitalisasi. Di akhir wawancara budayawan ini memiliki pesan kepada generasi muda,

“keadaannya saat ini juga dikarenakan kurangnya anak muda di ruang kebudayaan. Maka dari itu mari kita hadir untuk juga dapat mengangkat pemajuan kebudayaan berkelanjutan.”tutupnya.

Penulis : Putri Luthfia Nazhiifah

Read More
sman3mjkrt Agustus 31, 2021 0 Comments
NEWS

Gus Yudi sang Pejuang Kesenian Jaranan di Bumi Majapahit

Yudi Indramawan atau yang akrab disapa Gus Yudi ini merupakan seorang budayawan yang aktif di bidang seni dan budaya. Keikutsertaan secara aktif dalam bidang seni dan budaya inilah yang membuat ia diangkat sebagai wakil ketua dewan adat Mojokerto saat ini. Nama panggilan Gus Yudi ternyata bukanlah nama yang tidak disengaja, namun nama ini merupakan nama pemberian dari Jendral Purnawiranto yang kemudian ditirukan oleh orang terdekatnya hingga masyarakat yang mengenal dirinya.

Budayawan yang lahir di Surabaya pada tahun 1975 ini memiliki 5 orang anak. Ia bersama istri dan 5 anaknya saat ini tinggal di Balongkrai, Kota Mojokerto.

Pertemuan saya dan Gus Yudi berawal dari ketertarikan saya mengenai sosok yang sering muncul dalam grup kesenian yang sempat menjadi grup kesenian jaranan favorit saat saya duduk di bangku Sekolah Dasar. Walaupun ia merupakan salah satu orang yang mampu membuat penasaran, namun saya tetap merasa takut dengan penampilannya. Ia berpenampilan seperti seorang dukun, yaitu lengkap dengan baju hitam dan udeng serta rambut gondrong andalannya. Penampilan yang aneh dan sangar memperkuat kesan menakutkan untuk anak umur 10 tahun kala itu. Ternyata tanpa saya sadari seiring berjalannya waktu saat saya duduk di bangku SMA, saya dihadapkan dengan salah satu perlombaan yang berhubungan dengan seorang budayawan. Sehingga berkat perlombaan ini saya dapat mewujudkan keinginan yang sudah lama  terpendam.

Waktu yang telah saya nantikan telah datang, hari ini saya pergi ke rumah Gus Yudi diantar oleh ayah. Setelah sampai di rumahnya saya langsung dihadapkan dengan kedai kopi yang tak terlalu besar berada tepat di depan rumah Gus Yudi. Suasana kedai kopi saat itu memang agak ramai karena saya datang tepat di malam sabtu, sehingga banyak orang yang sedang berkunjung ke kedai kopi maupun sedang menunggu giliran untuk diberikan terapi oleh Gus Yudi.

Ketika saya tiba dirumah Gus Yudi saya mencium aroma dupa dan kemenyan yang sangat menyengat, aroma dupa dan kemenyan tersebut seolah menjadi ciri khas rumah budayawan terutama dalam kesenian jaranan. Tepat ketika saya masuk pertama kali saya dihadapkan dengan patung macan putih yang berdiri gagah di ruang tamu, agak sedikit menyeramkan untuk masuk ke rumahnya meskipun hanya di ruang tamunya saja.

Saya mulai memperhatikan satu persatu sisi ruang tamu. Di dinding berjejer rapi foto-foto Gus Yudi bersama dengan orang-orang hebat seperti, Walikota Mojokerto. Dan tak lupa pula fotonya ketika sedang mendapatkan penghargaan. Dari semua dinding perhatian saya terfokus hanya kepada satu tulisan yang berlafazkan nama Allah. Seketika pandangan saya berubah dan mulai agak sedikit tenang berada di dalam ruangan tersebut. Tak lupa di mejanya terdapat dupa dan beberapa peralatan seperti kendi, namun anehnya peralatan itu berada tepat di depan tulisan berlafaz nama Allah. Akhirnya waktu yang saya tunggu-tunggu pun datang, beliau masuk ke ruang tamu dan menemui saya untuk bersedia diwawancarai. Pertanyaan demi pertanyaan saya lontarkan satu persatu.

Ketika saya mulai bertanya mengenai kisah awal mula ia memutuskan untuk menjadi seorang budayawan, terkuak fakta ternyata beliau dulu merupakan seorang yang dholim. Menurut penuturannya, ia mengaku pernah menjadi seorang pemabuk dan pengguna narkoba. Namun, seiring berjalannya waktu ia menyadari dan memutuskan untuk berubah. Singkat cerita, Gus Yudi berkelana dari satu pondok pesantren ke pondok pesantren yang lain untuk mencari ilmu dan sharing dengan para kyai yang membuat akhirnya ia berubah dan memutuskan untuk mendirikan grup kesenian jaranan yang bernama “Eyang Macan Putih”.

Grup Kesenian Eyang Macan Putih ini sendiri berdiri pada tanggal 25 Februari 2009. Sesuai namanya, grup kesenian ini mempunyai lambang macan putih sebagai ciri khasnya. Hal ini nampak pada setiap pernak-pernik bahkan banner yang terpampang seringkali terdapat gambar macan putih sebagai suatu ciri khas yang selalu ada. Di grup kesenian ini selain turut dalam acara kebudayaan seperti Ruwatan dan Suroan, ternyata setiap hari Senin dan Kamis Gus Yudi menggelar acara doa bersama yang ditujukan untuk keluarga dan seluruh umat di nusantara. Selain itu, acara doa bersama digelar agar pandemi Covid-19 segera diangkat dari muka bumi. Acara doa bersama ini dibuka untuk umum terutama para pemuda, sehingga dapat menjadi kegiatan positif bagi mereka.

Namun tak sangka ternyata niat baik Gus Yudi yang ingin melestarikan kebudayaan mendapat penolakan dari warga setempat karena warga setempat menganggap bahwasannya jaranan merupakan kesenian yang identik dengan ilmu hitam dan ilmu sesat. Tapi penolakan itu nyatanya tidak dapat menghilangkan semangat seorang Gus Yudi dalam melestarikan kebudayaan jaranan sekaligus pembuktian bahwa kesenian jaranan tidak identik dengn ilmu hitam dan ilmu sesat. Gus yudi menganggap bahwasannya penolakan itu merupakan cambuk agar beliau lebih bersemangat lagi untuk melestarikan kebudayaan jaranan yang sudah mulai punah.

Ternyata semangat Gus Yudi tidak sampai disitu saja, ia berangkat ke Jombang untuk belajar dan kemudian disitulah awal ia bertemu dengan pihak Perdana Record yang kemudian sering meliput penampilan jaranan yang dibawakan oleh grup keseniannya sendiri yaitu Grup Kesenian Eyang Macan Putih. Berkat Tim Perdana Record itulah kesenian jaranan milik Gus Yudi mulai diketahui banyak orang dan membuat kesenian tersebut menjadi ramai peminat.

Alasan Gus Yudi ingin menjadi seorang budayawan yaitu karena timbulnya rasa cinta akan tanah air sebagaimana kesadaran sebagai generasi penerus bangsa yang membuat ia ingin melestarikan salah satu kebudayaan Indonesia yaitu Kesenian Jaranan. Berdirinya kesenian ini pula sebagai bentuk harapan bahwasannya agar kedepannya kesenian ini ada yang meneruskan sehingga tidak akan punah. Ia juga mengatakan dengan tegas bahwa, “Kalau bukan kita, siapa lagi?” Kalimat yang kemudian membuat saya terharu karena melihat semangat beliau yang sungguh luar biasa.

Hal menarik yang mencuri perhatian saya yaitu ketika Gus Yudi menceritakan bahwasannya selain menjadi dewan adat di Mojokerto beliau juga turut bergabung dalam Badan Penanggulangan Kenakalan Remaja. Bahkan beliau menunjukkan fotonya bersama Jendral Almandepari seorang pemberantas narkoba. Masa lalu beliau menjadi seorang pengguna narkoba inilah yang kemudian menjadi alasan besar mengapa ia turut tergabung dalam Badan Penanggulangan Kenakalan Remaja.

Cerita Gus Yudi di masa pandemi ini pun tidak kalah menarik. Seperti yang kita lihat pandemi telah membekukan sebagian aktivitas yang seharusnya boleh dilakukan saat sebelum pandemi, kini pada saat pendemi tidak diperbolehkan. Hal ini pun juga dirasakan oleh Gus Yudi dimana yang biasanya setiap ada hajatan ia selalu mendapat kesempatan tampil untuk mengisi acara, namun saat ini tidak diperbolehkan. Karena terlalu lama masa pandemi ini menjangkit Indonesia, ia mengeluhkan tentang peralatan untuk tampil banyak yang telah rusak. Bahkan harus membuang beberapa alat terutama Reog, yang menurutnya sangat sulit untuk dirawat. Sehingga yang dahulu ada 3 buah Reog sekarang tersisa hanya 2 buah Reog saja. Selain itu beberapa alat musik gamelan miliknya sudah mulai keropos terutama alat yang terbuat dari bahan kayu dan tembaga, kerusakan itu terjadi dikarenakan sudah terlalu lama tidak terpakai. Beberapa alat kesenian tersebut memang mahal harganya terutama pada saat ini yang jarang sekali ditemukan, sehingga sebisa mungkin selalu dibersihkan agar tetap bisa digunakan kembali. Namun jika telah sepenuhnya rusak maka tetap harus dibuang karena sudah tidak dapat dipakai kembali.

Nampak jelas bagaimana ekspresi Gus Yudi saat bercerita, ia sangat rindu sekali ketika ia bisa tampil langsung di lapangan dengan ditonton ratusan bahkan ribuan masyarakat. Terlepas dari itu nasib para anggotanya harus pula dipikirkan, beberapa dari mereka pasti menggantungkan hidupnya dari kesenian tersebut. Sehingga Gus Yudi dibantu oleh temannya pemilik usaha Coklat Majapahit untuk memberikan pekerjaan kepada para anggota yang ingin bekerja. Mereka akan diberikan gerobak dan modal untuk berjualan Coklat Majapahit. Sedangkan ia sendiri masih aktif bekerja sebagai terapis pengobatan alternatif. Sebelumnya Gus Yudi menuturkan kepada saya bahwa ia tidak menganggap pelestarian kesenian ini merupakan sebuah mata pencaharian, namun sebuah bentuk pengabdiannya terhadap tanah air dengan melestarikan Kesenian Jaranan.

Selain mengingatkan kepada para generasi muda untuk melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia, tak lupa Gus Yudi juga menyampaikan bahwasannya harus tetap patuh kepada protokol kesehatan dan anjuran pemerintah.

Di Masa pandemi ini tidak hanya para pelaku bisnis saja yang terkena dampaknya namun para pejuang budayawan pun terkena dampaknya. Sosok Gus Yudi merupakan cerminan seorang pejuang budayawan yang turut mengabdi terhadap kebudayaan Indonesia yaitu Kesenian Jaranan. Sudah sepatutnya kita sebagai generasi muda turut bangga dan ikut melestarikan kebudayaan walaupun hanya dengan cara mendukung pelestarian kebudayaan yang ada di Indonesia. Tidak sampai disitu saja, Gus Yudi juga berpesan penampilan seseorang tidak mencerminkan karakternya. Penampilan diibaratkan sebagai casing HP yang cukup menarik namun kenyataanya casing tidak menjamin bahwa HP tersebut juga bagus. Oleh karena itu, kita sebagai manusia tidak boleh memandang rendah sesuatu karena penampilan yang kurang anda sukai.

FAIS SOEMARNO PUTRI

Read More
sman3mjkrt Agustus 29, 2021 0 Comments
NEWS

DAFTAR KELULUSAN PESERTA DIDIK SMA NEGERI 3 MOJOKERTO TAHUN PELAJARAN 2020/2021 PROGRAM IPS

Untuk mengetahui detail pengumuman kelulusannya, dapat diklik di tautan ini, https://drive.google.com/drive/my-drive

Read More
sman3mjkrt Mei 3, 2021 0 Comments
NEWS

DAFTAR KELULUSAN PESERTA DIDIK SMA NEGERI 3 MOJOKERTO TAHUN PELAJARAN 2020/2021 PROGRAM MIPA

Untuk mengetahui pengumuman kelulusannya silahkan klik tautan berikut ini, https://drive.google.com/drive/my-drive

Read More
admin Mei 3, 2021 0 Comments
NEWS

Purnawiyata SMA Negeri 3 Digelar Selama Dua Hari

SMA Negeri 3 Mojokerto – Purnawiyata SMA Negeri 3 Mojokerto tahun ini berbeda dengan tahun tahun sebelumnya. Apabila sebelumnya purnawiyata digelar satu hari, kali ini digelar selama dua hari.

Zainal Abidin S.Pd menyampaikan bahwa pelaksanaan purnawiyata tahun ini memang digelar selama dua hari. Hal ini dikarenakan sebagai bentuk kepatuhan SMA Negeri 3 menyesuaikan dengan protokol kesehatan.

Masih menurut Pak Zainal Abidin, bahwa pelaksanaan purnawiyata sengaja digelar selama dua hari. Hal ini sebagai antisipasi kerumunan yang bisa terjadi dalam pelaksanaan purnawiyata. Satu hari digelar dua sesi. Masing masing sesi diikuti oleh dua kelas berikut orang tuanya.

“Pelaksanaan purnawiyata SMA Negeri 3 kita gelar selama dua hari. Satu hari ada dua sesi. Masing masing sesi diikuti oleh dua kelas dengan orang tuanya. Hal ini dilakukan agar kita tetap mematuhi protokol kesehatan dan terhindar dari kerumunan” tegas Pak Zainal Abidin.

“Satu sesinya, kita beri waktu maksimal dua jam” imbuhnya

Purnawiyata diawali dengan registrasi peserta kemudian peserta disuguhkan hiburan berupa musik dan tari yang dibawakan oleh siswi SMA Negeri 3 Mojokerto. Tidak hanya hiburan, siswa siswi SMA Negeri 3 Mojokerto yang hadir, juga disuguhkan film dokumenter karya anak anak kelas XII.

Saat sambutan, Drs. Nurhidayat M.M.Pd menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya acara purnawiyata. Drs. Nurhidayat M.M.Pd berharap, agar siswa siswi yang telah dilepaskan memperoleh ilmu manfaat dan bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Pada puncak acara, siswa- siswi maju ke depan satu persatu. Mereka mengikuti prosesi pelepasan. Kepala Sekolah secara simbolik melepaskan siswa siswi dengan mengalungkan gordon ke leher masing masing siswa. Usai pelepasan itu, mereka kembali ke tempatnya, menandai berakhirnya acara.

Read More
admin April 7, 2021 0 Comments
Pos-pos Terbaru
  • Siswa SMAGHA Raih Naskah Drama Terbaik Festival Literasi Peduli Pajak Daerah 2022
  • Prestasi Lagi! Anjali, Siswi SMAN 3 Pemenang Ikon Model Batik Indonesia 2022
  • Kak Ir. Drs. Samsul Muarifin M.M.Pd, “Pramuka Adalah Pioner Kedisiplinan”
  • Matangkan Jiwa Kepemipinan, SMA Negeri 3 Mojokerto Gelar LDKS OSIS Di Hotel Newstart
  • Shania Salsabillah, Nakhoda Baru OSIS SMAGHA Periode 2021/2022
Komentar Terbaru
    Arsip
    • Maret 2022
    • November 2021
    • Oktober 2021
    • September 2021
    • Agustus 2021
    • Juli 2021
    • Mei 2021
    • April 2021
    • Januari 2021
    • Desember 2020
    • November 2020
    • Agustus 2020
    • September 2019
    • Agustus 2019
    • Maret 2017
    • Februari 2017
    • September 2016
    • Juli 2016
    • Januari 2016
    • Desember 2015
    • Juni 2015
    • Agustus 2014
    • Januari 2014
    Kategori
    • berita
    • Berita
    • Ekskul
    • Gallery
    • Lomba
    • NEWS
    • Pendidikan
    • Uncategorized
    Meta
    • Masuk
    • Feed entri
    • Feed komentar
    • WordPress.org
    Kategori
    • berita 1
    • Berita 19
    • Ekskul 6
    • Gallery 2
    • Lomba 11
    • NEWS 7
    • Pendidikan 14
    • Uncategorized 7
    Recent Posts
    No posts were found for display
    Gallery


    Tag
    Kelulusan Kurikulum Literasi lomba OSIS Out Bond Pembelajaran pramuka Resensi Resensi Novel smagha Studi Edukasi

    SMA Negeri 3 Kota Mojokerto, merupakan salah satu Sekolah Negeri yang didirikan pada tahun 1961 dengan nama Sekolah Pendidikan Guru. Namun seiring perkembangan waktu, lambat laun pemerintah melakukan penyetaraan dan penyesuaian sekolah lanjutan tingkat atas.
    Services
    Site Map
    Kotak Saran
    Kontak Kami
    Alamat: Jl.Pemuda 33, Kota Mojokerto - 61319
    Website: web.sman3mojokerto.sch.id
    Email: sman3mojokerto@yahoo.co.id
    Telepon: (0321) 322235
    Newsletter

    [mc4wp_form id="357"]

    Terms of use | Privacy Environmental Policy

    © 2020 PPTI-K SMA Negeri 3 Kota Mojokerto.